Kamis, 01 September 2016

Zat Makanan Bagi Tumbuhan



Tumbuhan membutuhkan makanan layaknya mahluk hidup lain. Pada tumbuhan zat makanan yang dibutuhkan adalah unsur hara. Unsur hara adalah unsur kimia yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhannya baik itu vegetatif maupun generatif. Dengan kata lain unsur hara adalah makanan bagi tumbuhan. Jika unsur hara yang terdapat dalam tanah tidak memenuhi atau kurang, maka tumbuhan tidak berkembang secara normal. Akibatnya, produktifitasnya juga rendah. Pada dasarnya unsur hara tanaman digolongkan menjadi 2 golongan yaitu : unsur hara makro dan mikro. Untuk hara makro terdiri dari primer (utama) dan sekunder.


Hara Makro Primer / Utama
Hara makro utama meliputi unsur : N (Nitrogen), P (Phospat) dan K (Kalium). Unsur-unsur ini merupakan makanan pokok bagi tumbuhan.

Nitrogen (N), zat yang berfungsi sebagai penyusun asam amino dan protein pada tumbuhan, dan diserap dalam bentuk ion NH4+ dan NO3-, sehingga unsur N tersebut dapat membantu proses pertumbuhan tanaman. Phosphor (P), zat yang berperan dalam merangsang pertumbuhan dan pembungaan, sekaligus memberikan rangsangan untuk pertumbuhan akar dan pembentukan biji. Sedangkan Kalium (K) berfungsi mengatur keluar masuknya zat, sehingga proses fotosintesa dan respirasi dapat berlangsung. Selain itu unsur kalium juga maupun meningkatkan kekebalan tanaman.
Hara Makro Sekunder
Hara makro sekunder meliputi unsur : Ca (Calsium), Mg (Magnesium), dan S (Sulfur). Magnesium (Mg), zat berfungsi mengaktifkan enzim yang berkaitan dengan metabolisme karbohidrat, enzim pernafasan. Mg juga berperan sebagai katalisator, kofaktor dan menyusun protein. Sementara sulfur (S), zat yang juga disebut dengan belerang ini memiliki mamfaat untuk menyusun asam amino, protein dan vitamin.
Dengan terpenuhinya hara makro sekunder maka tumbuhan akan tumbuh lebih sehat dan seimbang.
Hara Mikro
Hara mikro diantaranya terdiri dari : Boron (B), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu),Molibdenum (Mo), Natrium (Na), dan Alumunium (Al).
Masing-masing unsur hara ini memiliki peranan yang tidak dapat digantikan oleh unsure lain. Jika ada  tanaman yang kekurangan salah satu unsur, maka metabolismnya akan terganggu. Jadi untuk mengetahui kandungan hara perlu dilakukan analisa tanah dan tanaman.
Sedikitnya ada 60 jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan 16 unsur atau senyawa diantaranya merupakan unsur hara esensial yang mutlak dibutuhkan tanaman untuk mendukung pertumbuhannya. Kekurangan hara bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu, menimbulkan penyakit, dan bisa menyebabkan tanaman mati. Dari 16 unsur hara, 3 diantaranya kesediaan dialam melimpah. Ketiga unsur tersebut adalah Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Ketiganya dapat diperoleh dari udara. Kebutuhan air dapat diproleh dari tanah dan dari air penyiraman. Sedangkan unsur hara yang lain karena ketersediaanya terbatas biasanya ditambahkan dengan pupuk.
Unsur hara bisa dibagi menjadi 2 bagian utama : unsur hara makro dan mikro.
UNSUR HARA
  1. Nitrogen (N) : Tumbuhan memerlukan nitrogen untuk pertumbuhannya terutama pada vase vegetatif yaitu pertumbuhan cabang, daun dan batang. Nitrogen (lebih dari 70% volume udara dari nitrogen) juga bermanfaat dalam proses pembentukan hijau daun dan kloropil. Kekurangan nitrogen menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal, kerdil, daunnya menguning dan kering.
  1. Phosphor / Fospor (P) : Berguna untuk pembentukan akar, sebagai bahan dasar protein, mempercepat penuaan buah, memperkuat batang tanaman meningkatkan hasil biji-bijian dan umbi-umbian. Selain itu juga fospor berfungsi untuk membantu proses asimilasi dan respirasi. Kekurangan Fospor menyebabkan tanaman menjadi kerdil, pertumbuhan akar menjadi tidak baik, dan pertumbuhan cabang dan ranting meruncing.
  1. Calsium / kalsium (C) : Berfungsi sebagai pengatur pengisapan air dari dalam tanah. Kalsium juga berguna untuk menghilangkan penawar racun dalam tanah. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan pertumbuhan pucuk ranting terhambat dan batang tanaman tidak kokoh.
  1. Sulfur / belerang (S) : Membantu tanaman dalam membentuk bintil akar, pertumbuhan tunas dan pembentukan hijau daun (kloropil). Sulfur merupakan unsur penting dalam pembentukan berbagai jenis asam amino. Kekurangan sulfur / belerang daun muda berubah warna menjadi hijau muda, mengkilap agak keputihan selanjutnya akan berubah menjadi kuning, tanaman akan tampak kerdil, kurus dan batangnya pendek.
  1. Magnesium (Mg) : Membantu proses pembentukan hijau daun atau kloropil. Selain berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak dan minyak, magnesium juga membantu proses transportasi fospat dalam tanaman. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan pucuk dan bagian diantara jari-jari daun tampak tidak berwarna.
  1. Kalsium (K) : Membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Selain itu juga berfungsi untuk memperkuat jaringan tanaman dan berperan dalam pembentukan antibody tanaman yang bisa melawan penyakit, kekeringan dan udara dingin.
UNSUR HARA MIKRO
  1. Chlor(Cl) : Membantu meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman, khususnya tanaman tembakau, kentang, kapas, kol, sawi dan tanaman sayuran. Kekurangan chlor akan menyebabkan produktifitas tanaman rendah.
  1. Fero / besi : Berperan dalam proses fisikologi tanaman seperti proses pernapasan dan pembentukan zat hijau daun klorofil. Kekurangan zat besi akan menyebabkan daun berwarna kuning kemudian berguguran.
  1. Mangan (Mn) : Bermamfaat dalam proses asimilasi dan berrfungsi sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim dalam tanaman. Kekurangan mangan dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman hurtikultura seperti sayuran.
  1. Cuorum / Tembga (Cu) : Bermanfaat bagi tanaman dalam proses pembentukan kloropil dan sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim tanaman. Kekuranga tembaga pada Media Tanaman akan menyebabkan ujung daun layu.
  1. Boron (Bo) : Merupakan zat yang banyak manfaatnya, boron membawa karbohidrat keseluruh jaringan tanaman. Boron juga bernamfaat dalam proses mempercepat penyerapan kalsium dan berperan pada pertumbuhan tanaman khususnya pada bagian yang masih aktif, selain itu juga dapat meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan.
  1. Molybdenum (Mo) : Berfungsi untuk meningkat nitrogen bebas dari udara, juga berfungsi sebagai komponen pembentukan enzim pada bakteri akar tanaman leguminosae.
  1. Zinc / seng (Zn) : Mempunyai fungsi dalam pembentukan hormon tanaman yang berguna untuk pertumbuhan. Kekurangan seng dapat menyebabkan daun berwarna kuning atau kemerahan, daun berlubang, mengering bahkan bisa mati.
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan atau zat pengatur tumbuh berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, juga bagi kelangsungan hidupnya. Tanpa adanya zat pengatur tumbuh berarti tidak ada pertumbuhan.
Zat pengatur tumbuh pada tanaman didefinisikan sebagai senyawa organik bukan hara. Ahli biologi tumbuhan telah mengidentifikasikan 5 tipe utama hormon pertumbuhan yaitu auksin, sitokinin, giberelin, asam abisat, dan etilen.
Hormon pertumbuhan yang terdapat didalam pupuk hayati MaxiGrow adalah jenis Sitokinin, Giberelin dan Auksin atau IAA (Indole Acetic Acid), yaitu : hormon tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. IAA ini berfungsi sebagai hormon perkembangan sel yang struktur kimianya mempunyai asam amino triptopan. Jika diberikan IAA pada tanaman, pertumbuhanya akan cepat dan juga dapat mempercepat pembentukan rambut akar, memperpanjang akar dan pertumbuhan akar serta daun.

Informasi Lebih Lengkap, Silahkan Hubungi Kami:
Sumber :
- Amal Alghozali, PT. Maksiplus Utama Indonesia
- Buku Pintar MaxiGrow, PT. Tani Solusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar