Kamis, 01 September 2016

Mengapa Tumbuhan Memerlukan Pupuk ?


Meski secara ilmiah tanah telah menyediakan unsur hara makro dan mikro sebagai makanan pokok bagi tumbuhan, dari hari ke hari maka unsur hara ini semakin berkurang dan tanaman semakin tidak subur.
Unsur-unsur hara dalam tanah seringkali tidak mencukupi kebutuhan tanaman. Setiap kali dibudidayakan, tanaman akan menyerap terus menerus unsur hara dari tanah, manakala tanaman dipanen, unsur hara dalam tanahpun ikut terangkut dan terkuras. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman memerlukan masukan dari luar berupa pupuk.
Fungsi utama pupuk adalah menyediakan dan menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman karena hanya tersedia sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali di tanah tempat bertanam.
Selama 40 tahun lebih petani Indonesia telah mengenal dan telah mempraktekan pemupukan dengan pupuk kimia yaitu pupuk Urea, TSP, dan KCL serta NPK atau pupuk Majemuk.
Pupuk Urea mengadung nitrogen 40%. Manfaat pupuk urea ini jika diberikan pada tanaman maka unsur hara nitrogen dalam tanah cukup, karena nitrogen merupakan unsur hara makro primer yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Nitrogen berperan dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tanaman. Ia berfungsi sebagai bahan sintetis kloropil, protein dan asam amino. Karena itu kehadiranya dibutuhkan dalam jumlah besar, terutama saat pertumbuhan vegetative. Bersama fospor (P), nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Pupuk TSP (Tripel Super Fospat) mengandung unsur P (Fospat) 40 s/d 47%. Pupuk ini untuk memberi unsur hara fospat dalam tanah. Fospat merupakan komponen penyusun beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga dan buah.
Pupuk KCL mengandung 48 s/d 60% K20 (Potasium Klarida). Pupuk ini untuk menambah unsur hara potasium klorida.
Selain pupuk diatas ada juga pupuk kimia yang diberikan untuk memberikan lebih dari satu unsur hara, biasa juga disebut pupuk majemuk (compound fertilizer), misalnya pupuk NPK (nitrogen pospat dan kalium) yang diberikan untuk menambah 3 unsur hara pada tanah.


Kalium berperan sebagai pengatur proses fisikologi tanaman sebagai fotosintesis, akumulasi, translokasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.
Sebelum ditemukan teknologi pupuk kimia (pupuk anorganik) manusia sudah mengenal pupuk alami organik yaitu pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan dan pupuk kompos yang berasal dari daun-daunan yang membusuk.
Kehadiran MaxiGrow merupakan jawaban akan kebutuhan pupuk hayati yang sangat penting bagi kesuburan (jangka panjang) dan keseimbangan tanah.
Pemupukan Yang Kurang Tepat Selama Ini
Petani mengeluh karena tanah semakin lama semakin tidak subur, hasil panennya terus menurun dari tahun ke tahun. Selain itu tanaman serin diserang hama dan frekuensi panen terus menurun (hanya satu kali panen dalam 1 tahun).
Keadaan ini terjadi karena tingkat kesuburan tanah dan bahan organik tanah mengalami penurunan. Akibatnya kemampuan tanah untuk mendukung ketersediaan air, hara dan kehidupan mikroorganisme yang dibutuhkan tanaman mengalami penurunan.
Hal tersebut disebabkan karena selama ini pertanian hanya memperdulikan pendekatan kimia dan fisika saja, tetapi mengabaikan unsur biologisnya.
Selama ini sebagian besar petani atau pebisnis agro industry di Indonesia hanya mementingkan kesuburan yang bersifat fisika (membajak dan mencangkul) dan kimia saja, yaitu dengan memberikan pupuk anorganik seperti : Urea (pupuk kimia kadar Nitrogen tinggi), TSP/SP-36, KCL dan NPK secara terus menerus dan terkadang dengan dosis berlebihan.
Pemupukan yang bersifat biologis terabaikan, bahkan pengggunaan pupuk kimia berlebihan justru mematikan unsur biologi dalam tanah. Untuk mengembalikan kesuburan tanah, kita perlu mengembalikan keseimbangan unsur biologis tanah.

Informasi Lebih Lengkap, Silahkan Hubungi Kami:

Sumber:
- Amal Alghozali, PT. Maksiplus Utama Indonesia
- Buku Pintar MaxiGrow, PT. Tani Solusi

2 komentar: